Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan lokasi empat pangkalan militer baru yang akan menampung kru Amerika yang bergilir akan segera terungkap.
Marcos mengatakan kepada wartawan di Manila Rabu bahwa beberapa situs baru akan berada di Filipina utara dan selatan dan provinsi Palawan barat.
Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr. menyampaikan pidato pada peringatan 126 tahun pendirian Angkatan Darat Filipina di Fort Bonifacio, Taguig, Filipina, 22 Maret
Presiden juga mengatakan situs akan meningkatkan kemampuan negara itu untuk mempertahankan pantai timurnya, termasuk garis pantai pulau terbesarnya, Luzon, yang merupakan pulau terdekat Filipina dengan Taiwan, pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim Beijing sebagai bagian dari China.
Ekspansi tersebut merupakan bagian dari Enhanced Defense Cooperation Agreement 2014, yang mencakup lima lokasi yang ada.
Perluasan perjanjian tersebut terjadi ketika kedua sekutu lama itu berusaha untuk melawan peningkatan ketegasan China terhadap tindakan Taiwan dan Beijing di Laut China Selatan.
Beijing menuduh Washington membahayakan “perdamaian dan stabilitas regional” dengan kehadiran militernya yang meningkat di Filipina.
Pangkalan baru itu juga ditentang oleh beberapa pejabat lokal Filipina, yang khawatir situs EDCA baru akan menempatkan mereka di pusat potensi konflik bersenjata antara Amerika Serikat dan China atas Taiwan.
Marcos mengatakan dia telah berbicara dengan pejabat lokal tentang pentingnya pangkalan baru dan “mengapa itu benar-benar baik untuk provinsi mereka.”
Beberapa informasi untuk laporan ini berasal dari The Associated Press dan Reuters.
Sumber :