ABU DHABI, 23 Maret 2023 (WAM) — TRENDS Research and Advisory, bekerja sama dengan China Media Group (CMG), menyelenggarakan simposium bertajuk “Modernisasi China: Peluang Baru untuk Kawasan dan Dunia”, dengan tujuan untuk memperkenalkan konsep dan pola modernisasi Tiongkok serta misi Republik Rakyat Tiongkok, dan bagaimana hal ini akan berdampak pada kawasan dan dunia.
Simposium tersebut juga menyoroti jalur pengembangan UEA dan bagaimana hal itu sejalan dengan modernisasi Tiongkok, yang akan meningkatkan dan memajukan hubungan strategis antara kedua negara.
Dr. Mohammed Al-Ali, CEO TRENDS, menyatakan bahwa pengalaman Tiongkok menawarkan pelajaran yang dapat dipetik, terutama mengingat pengaruh Tiongkok yang berkembang secara regional dan global.
Ia menjelaskan, kerja sama antara lembaga penelitian dan media memiliki dampak positif yang signifikan dalam mencerdaskan masyarakat dan menonjolkan pengalaman sukses.
Sementara itu, moderator simposium, Xiang Li, Direktur Eksekutif Kantor Regional Timur Tengah CMG, menunjukkan ciri-ciri utama modernisasi Tiongkok, termasuk konsepnya tentang keharmonisan antara manusia dan alam, dan menyerukan perdamaian, pembangunan, dan kerja sama berbasis pada kepentingan bersama.
Dia mengatakan bahwa China dan UEA berada di jalur modernisasi masa depan yang serupa, berfokus pada pembangunan manusia dan memberikan kehidupan yang layak bagi semua rakyatnya.
Omar Bitar, mantan Duta Besar UEA untuk Tiongkok, mengulas sejarah perkembangan Tiongkok, mencatat bahwa Tiongkok telah mengadopsi metode pembangunannya sendiri dengan mengandalkan kekuatan pikirannya dan keselarasan dengan sejarah peradaban dan materialnya.
Ia menyatakan bahwa modernisasi ini mirip dengan jalan yang ditempuh UEA, yang berupaya membangun negara dengan tetap melestarikan adat, tradisi, dan nilai-nilai kemasyarakatannya. Dia memuji peran UEA sebagai negara berpengaruh dalam komunitas internasional.
Abdullah Abdul Kareem, Penjabat Direktur Eksekutif untuk Konten Berita di Emirates News Agency (WAM), menyoroti pentingnya kerja sama media antara UEA dan Tiongkok. Ia menjelaskan dampak kerja sama tersebut akan membawa sudut pandang lebih dekat, terutama karena kedua negara sedang dalam proses meningkatkan kemitraan di antara mereka di semua tingkatan dan di berbagai bidang.
Dia menyatakan penghargaan atas inisiatif yang diluncurkan oleh China Media Group untuk memperkuat kemitraan media dengan negara-negara Arab, termasuk inisiatif untuk meningkatkan pertukaran dan kerja sama antara media China dan Arab, mencatat kesediaan UEA untuk meningkatkan kerja sama dengan berbagai media China.
Sultan Majid Al-Ali, Direktur Departemen Barometer Global di TRENDS Research and Advisory, mengatakan bahwa China telah memperkuat hubungan strategisnya dengan negara-negara Teluk selama beberapa tahun terakhir, yang memungkinkan kerja sama positif di pasar perdagangan dan navigasi maritim. Ini juga memastikan bahwa kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dari potensi dan lokasi geografis masing-masing untuk menjangkau pasar baru, tambahnya.
Najla Al-Zarouni, seorang peneliti non-residen di TRENDS, membahas inisiatif Belt and Road, inisiatif pembangunan global, dan inisiatif keamanan global yang diusulkan oleh Presiden Xi Jinping. Dia mencatat bahwa modernisasi Tiongkok adalah model global yang dapat dimanfaatkan, terutama karena sejalan dengan konsep UEA yang ada tentang perdamaian dan toleransi.
Khalid Omar bin Qaqah, seorang penulis, peneliti dan tokoh media, mengatakan bahwa pola modernisasi China akan memberikan jalur pembangunan baru bagi negara-negara Arab. Dia menunjukkan bahwa China dan negara-negara Arab memiliki sejarah dan budaya yang sama, dan bahwa hubungan antara kedua bangsa tidak hanya didasarkan pada ekonomi, karena ada juga banyak aspek budaya dan sosial yang menyatukan kedua bangsa.
Sumber :