BEIJING, 23 Maret (Xinhua) — Krisis Silicon Valley Bank (SVB) telah memicu gejolak di pasar keuangan global, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Kamis, mendesak Amerika Serikat untuk meningkatkan transparansi, mengadopsi kebijakan ekonomi makro yang bertanggung jawab, dan menghindari dampak limpahan negatif yang disebabkan oleh penyesuaian kebijakan yang radikal.
Juru bicara Wang Wenbin membuat pernyataan tersebut pada jumpa pers reguler sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang keruntuhan Silicon Valley Bank, menambahkan bahwa China sangat memperhatikan perkembangan yang relevan.
Di dunia sekarang ini, sistem keuangan global sangat saling berhubungan, catat Wang, menambahkan bahwa masalah bank AS sama sekali tidak eksklusif di Amerika Serikat, dan krisis SVB telah memicu gejolak di pasar keuangan global.
Wang mengatakan bahwa China berharap pihak AS akan meningkatkan transparansi, memperkuat komunikasi dengan masyarakat internasional, dan memperjelas serangkaian masalah yang menjadi perhatian umum masyarakat internasional, seperti seberapa besar risikonya, bagaimana menghadapinya di masa depan. , dan cara meminimalkan efek limpahan. Ini adalah tanggung jawab pihak AS dan harapan masyarakat internasional, katanya.
Dolar AS adalah mata uang internasional, dan kebijakan moneter AS seharusnya tidak hanya melabuhkan target regulasi dan kontrol ekonomi domestik, tetapi juga dengan hati-hati mengevaluasi efek limpahan negatifnya, catat Wang.
“Kami mendesak pihak AS untuk mengadopsi kebijakan ekonomi makro yang bertanggung jawab, secara efektif menstabilkan ekspektasi pasar dan kepercayaan investor, menghindari efek limpahan negatif serius yang disebabkan oleh penyesuaian kebijakan radikal dan mengulangi kesalahan krisis keuangan 2008,” kata juru bicara itu.
“Kami juga mendesak otoritas pengatur keuangan negara terkait untuk mengambil langkah nyata untuk melindungi keamanan modal semua pelanggan, termasuk deposan semua negara,” tambahnya.
China bersedia bekerja dengan ekonomi lain untuk memperkuat koordinasi kebijakan ekonomi makro dan bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan internasional, kata Wang.
Sumber :